Lagu berjudul Hitam Putih adalah salah satu lagu yang dinyanyikan grup band Juliette Begini lirik lagu Hitam Putih dari Juliette Aku hitam kamu pun putih Aku air kamu pun api Aku siang kamu pun malam Aku tidak pernah peduli Aku pun tak pernah mengerti Mengapa aku jatuh hati Kepadamu yang jelas-jelas Bukan kekasih impianku Aku tidak akan sempurna Bila hidupku tanpa cinta Apalagi tanpa dirimu Bisa beku nanti jantungku Tolong terimalah cintaku Ku tak bisa hidup tanpamu Lebih baik ku mati saja Bila harus hidup tanpamu Kamu ada aku pun ada Kamu pergi aku pun pergi Kamu sedih aku pun sedih Meski kamu tidak peduli Apapun yang akan terjadi Daripada hatiku mati Lebih baik aku di sini Aku ingin kamu mengerti Aku memang tidak sempurna Tapi cinta tulus adanya Karna kamu pujaan hatiku Aku tidak akan sempurna Bila hidupku tanpa cinta Apalagi tanpa dirimu Bisa beku nanti jantungku Tolong terimalah cintaku Ku tak bisa hidup tanpamu Lebih baik ku mati saja Bila harus hidup tanpamu (Yatni Setianingsih/G...
Terkini
![]() |
| (dok : istimewa) |
Seseorang terkadang menemukan passion dalam hidupnya, karena ketidaksengajaan. Itu pula yang dialami Jiman Suhadi atau Jisuhadi, seorang Master of Ceremony (MC) atau pembawa acara dari Bandung.
Perkenalan Jisuhadi, membawakan acara dimulai saat dirinya aktif pada Dekranasda Provinsi Jawa Barat, menjelang akhir kuliah.
“Akhir masa kuliah saya aktif di Dekranasda Jawa Barat, tepatnya di Perpustakaan Kerajinan Jawa Barat, sebagai Koordinator Program, selang beberapa waktu kemudian dipindahkan ke Jawa Barat Craft Center, masih dalam naungan Dekranasda Jawa Barat. Masih di posisi yang sama, divisi Program.
Jobdesknya handle event-event yang di gelar oleh Jawa Barat Craft Center. Hingga suatu saat, diajak kerja sama oleh Asosiasi Pustakawan Indonesia untuk kolaborasi. Dan tidak ada MC untuk acara tersebut,” terang Jisuhadi kepada Golali.id, dalam wawancara online beberapa waktu lalu.
Sejak saat itu, sambung Jisuhadi berbagai tawaran menjadi MC mulai berdatangan, salah satu yang menjadi momen awal yaitu tawaran untuk memandu acara Pasar Rakyat dalam rangkaian kegiatan Silaturahmi Raja-Raja Nusantara di Gedung Merdeka atau Museum Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung.
“Sejak momen tersebut, mulailah percaya diri untuk menekuni bidang ini. Mulai menemukan kesenangan-kesenangan, karena sepanjang masa remaja hingga akhir masa kuliah, bukan orang yang talk aktive, cenderung pendiam, dan tidak berani berbicara. Ya mungkin karena faktor tipikal suara yang kurang enak didengar, volumenya kecil, jadi ketika berkesempatan menjadi MC justru merasa takjub sama diri sendiri karena merasakan, betapa happy-nya ketika suara kita terdengar dan didengarkan. Disamping itu memang ada ambisi pribadi utnuk mencoba hal-hal baru yang belum pernah dialami atau dilakukan,” beber Jisuhadi.
Berbekal pengalaman memandu acara dalam berbagai acara, Jisuhadi mencoba untuk melamar menjadi host di salat satu stasiun TV lokal.
“Motivasinya klasik, mumpung ada temen juga yang mau ikut audisi, tapi ternyata saya yang nyangkut. Ya, meskipun performa ketika tampil di TV tersebut bukan best performance sepanjang karir saya. Setidaknya menghabiskan waktu setahun di sana,cukup memberikan saya fondasi bagaimana berbicara di depan umum, apalagi membawakan suatu acara, yang artinya mengantarkan satu value tertentu bagi yang menyimak atau menonton,” imbuhnya.
Setelah berkiprah di salah satu stasiun TV lokal tersebut, lali Jisuhadi bergabung menjadi News Anchor di Radio Elshinta Bandung.
“Semakin banyak bertemu dengan orang-orang baru, nilai-nilai yang semakin variatif, dan pengalaman yang menakjubkan. Sampai akhirnya menemukan pijakan-pijakan baru bukan hanya untuk karir sebagai MC melainkan kehidupan secara umum,” cerita Jisuhadi.
Tantangan
Dalam menjalani profesi MC, menurut Jisuhadi tantangan terbesar adalah dengan diri sendiri. Harus mampu menyesuaikan dengan acara yang dipandu.
“Ketika kita perform atau berada di depan khalayak, kita tidak hanya berdiri sebagai diri sendiri, tapi menjadi representasi dari si Empunya acara. Ini yang menjadi sulit ketika ada hal-hal yang bertentangan dengan prinsip kita atau bertentangan dengan kondisi yang sedang terjadi pada diri kita pribadi.
Idealnya dan banyak sekali yang bilang, audience mah ga mautahu apa yang sedang kita alami. Yang penting perfomance kita berkenan di hati audience. Di sinilah tantangannya. Berdasarkan pengalaman, kalau kita senang mengerjakan sesuatu, tantangan sebesar apapun akan bisa kita lalui, seberat apapun. Pada akhirnya, kita akan merasa happy. Hal-hal teknis yang biasanya bikin hambatan mah banyak, datangnya bisa dari diri sendiri, misal: duh males bangun pagi, duh lagi ga mood, duh sakit perut. Itu mah manusiawi, tapi mau ngikutin hal-hal kayak gitu atau justru melawan hal tersebut. Balikin lagi ke motivasi awalnya mau apa? cukup ga buat melawan hambatan-hambatan yang ada,” katanya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, harus memiliki motivasi yang kuat dalam melawan hambatan-hambatan tersebut.
“Temen-temen yang ingin menjadi MC atau profesi apapun, atau sekedar mencoba hal-hal yang baru, hal mendasar yang harus kita lakukan adalah mencari alasan sebagai motivasi. Saya percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini terjadi karena suatu alasan atau sebab. Tanyakan pada diri sendiri: “Apa yang saya mau?” Saya pikir ini menjadi bagian dalam mengenali diri sendiri dan potensi diri. Nanti temen-temen akan tahu tandanya kapan temen-temen tahu apa maunya dan tahu potensinya apa. Cirinya adalah saat temen-temen merasa menggebu-gebu dan begitu bersemangat dengan hanya memikirkannya saja. Jangan dilawan, tapi diusahakan supaya terwujud. Lalu bagaimana kalau ternyata temen-temen merasa tidak berpotensi tapi punya keinginan kuat. Jangan khawatir, belajar supaya temen-temen bisa punya potensi yang diinginkan. Belajarnya dari mana? Tenang, belajar ga harus dari buku, temen-temen bisa nonton, ngobrol, jalan-jalan, pokoknya hal-hal yang menyenangkan itu bisa jadi media belajar buat kita. Saya mungkin termasuk yang beruntung, karena kesempatannya datang duluan, kemudian baru saya belajar secara otodidak. Yang penting adalah lepaskan diri kita dari hambatan paling mendasar, yakni apa yang ada dalam pikiran kita sendiri,” urainya.
Apalagi sekarang, lanjut Jisuhadi banyak sumber pengetahuan untuk belajar apapun sesuai dengan passion masing-masing individu.
“Sekarang banyak sumber untuk kita belajar apapun, meskipun belum tentu jadi lebih memudahkan, bisa jadi malah bikin kita bingung. Pilih beberapa saja. Boleh pilih yang free atau yang berbayar. Sesuaikan dengan apa yang kitab isa,” pesannya. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Biodata :
Nama Lengkap : Jiman Suhadi
Nama Panggil : Jisuhadi
Tanggal Lahir : 9 Maret 1986
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan : Event Organizer
Akun instagram atau youtube : @jisuhadi
Berita ini pertama kali tayang di Golali.id pada 9 Desember 2023
