Apa jadinya ketika menara ilmu pengetahuan berubah menjadi penjara? Itulah yang dihadirkan novel “Babel” karya RF Kuang, yang menjadi fokus Bedah Buku #22 Kamisan Aksara.
Berlatar Oxford, 1836, Babel digambarkan sebagai Kota Menara Impian—pusat segala ilmu pengetahuan dan kemajuan dunia, sekaligus institut prestisius Penerjemahan Kerajaan Universitas Oxford. Menara megah ini menjadi simbol kekuasaan, ambisi, dan pengetahuan yang membentang hingga seluruh Imperium.
Cerita mengikuti Robin Swift, anak yatim piatu dari Kanton yang dibawa ke Inggris oleh wali misterius. Awalnya, Babel adalah surga bagi Robin, tempat ilmu pengetahuan membuka peluang tanpa batas.
Namun, seiring waktu, menara itu justru menjadi penjara, memaksa Robin mempertanyakan batasan kebebasan, loyalitas, dan kekuasaan. Novel ini menyajikan kisah fiksi yang mendalam sekaligus menyinggung tema sosial dan politik yang relevan dengan dunia modern.
Diskusi Bedah Buku #22 Kamisan Aksara akan digelar secara daring melalui IG Live @sindikasi.aksara pada: Kamis, 11 Desember 2025, pukul 19.30 – 20.30 WIB.
Dalam sesi ini, Andy Ahmad R (@avaris_dy) akan menjadi narasumber, sementara Dinar Ibrahim (@ibraaaahimdn) bertindak sebagai host. Diskusi akan membedah cerita, karakter, latar sejarah, dinamika kekuasaan, serta refleksi sosial-politik yang diangkat penulis.
Acara ini menjadi kesempatan menarik bagi penggemar literasi, sejarah, dan fiksi akademik untuk memahami dunia Babel secara lebih mendalam. Analisis naratif dan konteks historisnya memungkinkan peserta melihat bagaimana fiksi bisa menjadi cermin terhadap realitas sosial dan politik masa kini.
Bagi yang tertarik mengikuti diskusi ini, cukup siapkan akun Instagram dan sambungkan ke IG Live @sindikasi.aksara pada jadwal yang telah ditentukan. Bedah Buku #22 Kamisan Aksara membuka ruang dialog kreatif antara pembaca, penulis, dan penikmat literasi menghadirkan pengalaman membaca yang lebih kaya dan reflektif.(Siaran Pers Sindikasi Aksara)
