Terkini

Lirik Lagu Datang Tepat Waktu – Meiska

Pada Juni 2025, Meiska merilis lagu berjudul Datang Tepat Waktu. Begini lirik lagu Datang Tepat Waktu dari Meiska Mungkin kau bukan yang pertama yang berhasil buatku jatuh cinta Dulu pernah ada yang beri harapan Walau akhirnya meninggalkan Tapi entah mengapa kamu Dengan cepat meyakinkan hatiku Bahwa cintamu tulusnya berbeda Kau jadikanku teristimewa Tak butuh waktu lama ku percaya Cara mencintaimu sangat indah Hadirmu patahkan segala ragu Aku bahagia dimilikimu Sempat mati rasa ku karena cinta Begitu banyak luka yang terima Tapi semenjak bertemu denganmu Benar cinta datang Datang tepat waktu Ku mengira hidupku tak kan bahagia Namun Tuhan mengirimmu Untuk sembuhkan sakitnya masa lalu Tak butuh waktu lama ku percaya Cara mencintaimu sangat indah Hadirmu patahkan segala ragu Aku bahagia dimilikimu Sempat mati rasa ku karena cinta Begitu banyak luka yang terima Tapi semenjak bertemu denganmu Benar cinta datang Datang tepat waktu Tak butuh waktu lama ku percaya Cara mencintaimu sangat indah...

Lirik Lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? – Caecillia

Lagu berjudul Apa yang Kau Sebut Rumah? Adalah salah satu lagu yang dinyanyikan dan diciptakan Caecillia.

Begini lirik lagu Apa yang Kau Sebut Rumah? – Caecillia

[VERSE I]

Apa yang kau sebut rumah?

Apakah diam dan tenang?

Ingin sekejap aku rasakan yang kau punya

Ajarkan aku untuk menerima semua


[VERSE II]

Apakah riang dan hangat?

Banyak kah obrolan di meja makan?

Banyak pertanyaan, kadang berantakan

Namun kan ku buat ruangnya


[CHORUS]

Kurindukan rumah itu

Semua yang kupunya dulu

Diam dan tenang

Riang dan hangat

Tersisa hanya luka

Semua pergi (ku masih disini)

Tinggalkan ku di ruangan ini, sepi dan sunyi (2x)


Apa yang kau sebut rumah?


Lirik Puisi


Ruang ini adalah mesin waktu.

Maka, kupersilahkan kau tuk pergi!

Dalam sembab, aku memeluk diriku sendiri

Kembali berselimut duka

Merapihkan beribu lara

Tapi sesampainya,

Dibaluri aku dengan penuh kasih yang bernyawa

Diulurkan aku dengan akar jiwanya

Meski diruang tanpa benda yang terpampang

Lalu kutumbuh dengan;

Kasih tanpa sayang

Sayang tanpa cinta

Cinta tapi hanya separuhnya


Aku terus tumbuh!

Aku tetap bernyawa!

Aku tau hanya separuh

Tapi aku jauh lebih penuh!

(Yatni Setianingsih/Golali.id)