Novel Melukis Jalan Astana karya Iman Herdi, mengingatkan kembali tentang kuasa antar manusia akan manusia lain. Mulai dari hubungan gender antara perempuan dan lelaki, hingga posisi jabatan antara penguasa dan rakyatnya, dan hal-hal lainnya yang hadir menjadi budaya dalam masyarakat. Dari sinopsis dan awal cerita, penulis yang juga jurnalis senior ini menyuguhkan cerita yang berbeda. Jika pada sinopsis, pembaca seolah hanya bertemu dengan tokoh utama SekarArum. Tetapi nyatanya di awal cerita dalam novel Melukis Jalan Astana ini, hadirlah tokoh Semangi bersama keluarganya, yang tinggal di kawasan utara Bandung. Kedua tokoh perempuan bersama konflik hidupnya, ini hadir selang-seling dalam beberapa bagian dalam novel yang terdiri dari tiga bagian ini. Hingga akhirnya, semuanya tinggal dalam satu wilayah yakni di kawasan utara Bandung. Jalan hidup Sekar Arum jauh dari kisah yang dihadapi Semangi. Semangi korban lelaki yang bukan pilihannya "Akhir-akhir ini dia kurang sehat. Beberapa ...