Apa jadinya ketika menara ilmu pengetahuan berubah menjadi penjara? Itulah yang dihadirkan novel “Babel” karya RF Kuang, yang menjadi fokus Bedah Buku #22 Kamisan Aksara. Berlatar Oxford, 1836, Babel digambarkan sebagai Kota Menara Impian—pusat segala ilmu pengetahuan dan kemajuan dunia, sekaligus institut prestisius Penerjemahan Kerajaan Universitas Oxford. Menara megah ini menjadi simbol kekuasaan, ambisi, dan pengetahuan yang membentang hingga seluruh Imperium. Cerita mengikuti Robin Swift, anak yatim piatu dari Kanton yang dibawa ke Inggris oleh wali misterius. Awalnya, Babel adalah surga bagi Robin, tempat ilmu pengetahuan membuka peluang tanpa batas. Namun, seiring waktu, menara itu justru menjadi penjara, memaksa Robin mempertanyakan batasan kebebasan, loyalitas, dan kekuasaan. Novel ini menyajikan kisah fiksi yang mendalam sekaligus menyinggung tema sosial dan politik yang relevan dengan dunia modern. Diskusi Bedah Buku #22 Kamisan Aksara akan digelar secara daring m...